Google dan Apple Pertahankan Kesepakatan Rp320 Triliun untuk Mesin Pencari Default
Google masih bisa bernapas lega. Kesepakatan senilai $20 miliar (sekitar Rp320 triliun) dengan Apple untuk tetap menjadi mesin pencari default di Safari akhirnya tetap berlaku. Keputusan ini diambil oleh pengadilan federal AS dalam kasus US v. Google, yang menyoroti isu antitrust raksasa teknologi tersebut.
Google Masih Jadi Raja Mesin Pencari di Safari
Dalam putusan yang dibacakan, Hakim Amit Mehta menegaskan bahwa Google tidak dilarang membayar atau memberikan kompensasi lain kepada mitra distribusi untuk memastikan produk mereka—seperti Google Search, Chrome, hingga layanan berbasis AI—tetap menjadi pilihan utama.
Menurut Mehta, menghentikan pembayaran ini justru akan merugikan banyak pihak, termasuk distributor, pasar terkait, hingga konsumen.
“Memutus pembayaran dari Google hampir pasti akan menimbulkan kerugian substansial, bahkan bisa melumpuhkan pihak-pihak terkait,” jelas Mehta.
Dukungan Mozilla dan Firefox
Firefox Terancam Tanpa Google
Mozilla yang mengembangkan Firefox ikut membela kesepakatan ini. CFO Mozilla menyatakan bahwa tanpa kerja sama dengan Google, Firefox bisa kehilangan sumber pendanaan utama yang menopang keberlangsungan bisnis mereka.
Dominasi Ekosistem Google
Pernyataan ini memperlihatkan betapa kuatnya ekosistem Google di dunia peramban web, hingga perusahaan sebesar Mozilla pun bergantung pada kemitraan tersebut.
Google Tak Wajib Tampilkan Layar Pilihan
Tidak Ada “Choice Screen”
Pengadilan juga menyebutkan bahwa Google tidak diwajibkan untuk menghadirkan layar pilihan mesin pencari di perangkat mereka. Artinya, pengguna tidak dipaksa untuk memilih search engine alternatif saat pertama kali mengakses perangkat.
Kewajiban Berbagi Data dengan Kompetitor
Namun, Google tetap diminta untuk berbagi sebagian data pencarian dengan pesaingnya. Langkah ini dinilai sebagai cara untuk menjaga iklim persaingan agar tidak sepenuhnya didominasi oleh Google.
Status Google sebagai Monopoli
Putusan Tahun Lalu
Tahun lalu, Hakim Mehta memutuskan bahwa Google memang terbukti monopoli dalam pasar iklan dan pencarian online.
Putusan Terbaru
Meski begitu, pada keputusan terbaru, Google tidak dipaksa melepas aset penting seperti Chrome atau Android, sesuatu yang sebelumnya diinginkan oleh Departemen Kehakiman AS.
Apa Artinya untuk Industri Teknologi?
Dampak bagi Apple
Apple jelas diuntungkan dengan miliaran dolar yang terus mengalir dari kerja sama ini. Hal ini memperkuat posisinya dalam mengembangkan ekosistem perangkat premium yang selalu terhubung dengan layanan Google.
Dampak bagi Konsumen
Bagi pengguna, pengalaman menggunakan Safari dan layanan Apple lain kemungkinan besar tidak akan berubah dalam waktu dekat. Google akan tetap jadi mesin pencari utama, memberikan pengalaman yang konsisten, meski sebagian pihak menilai dominasi ini bisa membatasi pilihan pengguna.
Posting Komentar