Samsung Continuous Zoom: Inovasi Besar, Tapi Bukan untuk Galaxy

Samsung mulai memproduksi kamera continuous zoom untuk smartphone, tetapi anehnya teknologi ini tidak dipakai di Galaxy sendiri.
Ilustrasi teknologi kamera periskop Samsung dengan lensa continuous zoom untuk smartphone

Pendahuluan

Samsung dikenal sebagai salah satu pemain terbesar di industri smartphone. Setiap tahun, lini Galaxy S dan Galaxy Z hampir selalu menjadi acuan bagi brand lain. Tetapi, kabar terbaru justru mengejutkan banyak penggemar: Samsung sedang memproduksi massal modul kamera continuous zoom—sebuah teknologi revolusioner—namun tidak akan digunakan di Galaxy dalam waktu dekat.

Sebaliknya, modul tersebut akan dipasok untuk produsen smartphone asal Tiongkok, yang memang dikenal agresif dalam mencoba inovasi baru. Bagi para pengguna setia Galaxy, ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: mengapa Samsung rela memberikan teknologi mutakhirnya kepada pesaing terlebih dahulu?

Apa Itu Kamera Continuous Zoom?

Untuk memahami mengapa berita ini penting, mari kita bahas dulu cara kerja kamera smartphone saat ini.

  • Telefoto tradisional biasanya memiliki zoom optik tetap, misalnya 3x atau 5x. Jika pengguna mencoba memperbesar di angka di luar itu, seperti 4x, kamera otomatis beralih ke digital zoom.
  • Digital zoom hanya melakukan cropping dan perbesaran gambar, yang mengorbankan detail dan kejernihan.

Kamera continuous zoom menawarkan solusi berbeda. Mekanisme internalnya memungkinkan lensa bergerak secara fisik, sehingga optical clarity tetap terjaga di seluruh rentang zoom. Misalnya dari 3x hingga 8x, semua level zoom tetap menggunakan optik, bukan digital crop.

Dengan teknologi ini, pengguna bisa mendapatkan kualitas gambar setara kamera DSLR mini—tajam, detail, dan konsisten, tanpa “jebakan” kualitas menurun saat berada di antara level zoom tertentu.

Mengapa Teknologi Ini Penting?

Continuous zoom dianggap sebagai salah satu Holy Grail di dunia mobile photography. Sejauh ini, hampir semua smartphone flagship hanya menawarkan zoom optik terbatas, lalu sisanya ditambal dengan trik software dan AI.

Manfaat utama continuous zoom:

  1. Konsistensi kualitas – tidak ada transisi mendadak dari optik ke digital.
  2. Fleksibilitas – pengguna bisa memotret berbagai skenario, dari potret jarak dekat hingga objek jauh, tanpa kehilangan detail.
  3. Keunggulan kompetitif – brand yang pertama kali mengadopsi teknologi ini akan langsung menonjol di pasar.

Tidak heran jika banyak penggemar Galaxy kecewa ketika mengetahui teknologi ini justru akan dipamerkan pesaing terlebih dahulu.

Mengapa Bukan Galaxy yang Pertama?

Menurut bocoran dari Digital Chat Station, modul kamera continuous zoom buatan Samsung Electro-Mechanics memang diproduksi khusus atas permintaan beberapa produsen smartphone asal Tiongkok.

Ada beberapa alasan mengapa Galaxy justru belum kebagian:

1. Strategi Bisnis

Samsung adalah raksasa teknologi dengan dua peran: sebagai pembuat smartphone dan juga penyedia komponen untuk banyak brand. Dengan menjual modul ke pesaing, Samsung tetap mendapatkan keuntungan bisnis, meski tidak memasangnya di Galaxy.

2. Galaxy Sebagai Produk “Refined”

Samsung cenderung berhati-hati. Alih-alih langsung memasukkan teknologi baru, mereka lebih suka menunggu hingga sistem benar-benar matang. Dengan begitu, produk Galaxy bisa hadir lebih stabil dan minim masalah teknis.

3. Pasar Tiongkok sebagai “Testing Ground”

Brand seperti Oppo, Vivo, atau Xiaomi dikenal berani mengambil risiko dengan teknologi baru. Pasar domestik mereka yang besar memungkinkan eksperimen lebih cepat. Bagi Samsung, ini adalah cara cerdas untuk menguji teknologi di dunia nyata tanpa mempertaruhkan reputasi Galaxy S atau Z.

Reaksi Penggemar Galaxy

Bagi pengguna setia Galaxy, kabar ini jelas mengecewakan. Rasanya aneh ketika Samsung menciptakan inovasi besar, tetapi justru membiarkan pesaing menikmatinya lebih dulu.

Banyak yang khawatir strategi ini bisa membuat Galaxy kehilangan daya tarik. Di era ketika konsumen sangat sensitif terhadap spesifikasi kamera, tidak adanya continuous zoom di Galaxy S26 atau bahkan S27 bisa membuat pengguna berpaling ke brand lain yang lebih cepat mengadopsinya.

Kompetitor yang Siap Mengambil Alih

Beberapa rumor menyebut brand asal Tiongkok akan menjadi yang pertama meluncurkan smartphone dengan kamera continuous zoom buatan Samsung.

Jika benar, maka pasar akan menyaksikan momen unik:

  • Samsung sebagai pencipta teknologi,
  • tetapi brand lain yang mendapat sorotan inovasi.

Skenario ini mirip dengan bagaimana Sony membuat sensor kamera IMX yang dipakai luas di ponsel Android, padahal seri Xperia miliknya justru kalah populer.

Pro dan Kontra Strategi Samsung

Pro (Kelebihan Strategi) Kontra (Risiko yang Ditanggung)
Mengurangi risiko jika teknologi bermasalah Membuat Galaxy terlihat tertinggal
Menambah pemasukan lewat penjualan komponen Bisa menurunkan loyalitas fanbase
Pasar Tiongkok bisa jadi “uji coba massal” Kompetitor dapat spotlight lebih dulu
Fokus pada stabilitas jangka panjang Sulit mempertahankan citra inovatif

Apa Artinya untuk Masa Depan Galaxy?

Samsung tampaknya mengambil langkah jangka panjang. Teknologi continuous zoom mungkin baru akan muncul di Galaxy S27 Ultra atau bahkan generasi berikutnya, setelah diuji di pasar lain.

Namun, keputusan ini juga penuh risiko. Jika pesaing berhasil mengoptimalkan teknologi lebih cepat, Samsung bisa kehilangan daya saing di segmen kamera premium.

Kesimpulan

Samsung sudah selangkah lebih maju dalam mengembangkan kamera continuous zoom yang mampu menghadirkan pengalaman fotografi sejati tanpa kompromi. Tetapi ironisnya, teknologi ini tidak akan hadir lebih dulu di Galaxy, melainkan di tangan brand Tiongkok yang lebih agresif mencoba inovasi.

Apakah ini langkah bisnis cerdas atau tanda Samsung mulai terlalu konservatif? Jawabannya baru akan terlihat dalam satu-dua tahun ke depan. Yang jelas, bagi penggemar Galaxy, berita ini menjadi sinyal bahwa kadang inovasi terbaik justru harus dinikmati lewat perangkat pesaing lebih dulu.

FAQ

Apa itu kamera continuous zoom?

Continuous zoom adalah teknologi kamera smartphone yang memungkinkan zoom optik mulus di seluruh rentang perbesaran tanpa kehilangan kualitas, berbeda dengan zoom digital yang mengorbankan detail.

Mengapa Samsung tidak memakainya di Galaxy?

Samsung memilih menyalurkan modul ke produsen Tiongkok lebih dulu sebagai strategi bisnis dan uji coba. Galaxy kemungkinan akan mengadopsinya ketika teknologi sudah lebih matang.

Kapan Galaxy akan mendapat kamera continuous zoom?

Belum ada kepastian, tapi kemungkinan teknologi ini baru hadir di Galaxy S generasi berikutnya, mungkin S27 atau seri Ultra.

Posting Komentar

Santai aja, ☕️ komentar apa pun asal nggak keluar jalur 😎