Samsung resmi menyelesaikan pengembangan application processor (AP) generasi terbaru, Exynos 2600, dan akan memulai mass production pada akhir bulan ini. Chip ini hampir dipastikan menjadi dapur pacu Galaxy S26, flagship Samsung yang dijadwalkan rilis awal tahun depan.
Langkah ini dianggap sebagai titik balik penting bagi bisnis non-memory Samsung, terutama divisi System LSI dan Foundry. Exynos 2600 adalah chip pertama Samsung dengan teknologi fabrikasi 2nm gate-all-around (GAA), sehingga performa dan efisiensinya akan sangat menentukan daya saing Samsung dalam persaingan global foundry.
Exynos 2600 di Galaxy S26 Hampir Pasti
Sumber industri menyebutkan bahwa Samsung sangat percaya diri dengan kualitas Exynos 2600. Dalam rapat internal, eksekutif perusahaan menegaskan bahwa chip ini jauh lebih baik dibanding pendahulunya, Exynos 2500, dan memastikan jadwal produksi massal sesuai rencana.
Yong-In Park, Presiden divisi System LSI, juga sempat menegaskan pada Juli lalu: “Kami sedang mempersiapkan Exynos 2600 dengan konsisten, dan hasilnya akan memuaskan.”
Selain peningkatan performa, Samsung memperkenalkan teknologi pendingin baru bernama Heat Path Block (HPB), yang diklaim mampu meningkatkan stabilitas perangkat pada kondisi beban tinggi.
Hasil Benchmark Geekbench
Uji performa dari Geekbench memperlihatkan peningkatan tajam dalam waktu singkat. Exynos 2600 mencatatkan skor:
| Prosesor | Single-Core | Multi-Core |
|---|---|---|
| Exynos 2600 (terbaru) | 3.309 | 11.256 |
| Exynos 2600 (hasil uji awal) | 2.575 | 8.761 |
| Snapdragon 8 Elite Gen 2 | 3.393 | 11.515 |
📌 Catatan: Performa Exynos 2600 kini nyaris setara dengan Snapdragon 8 Elite Gen 2, yang juga diperkirakan hadir di Galaxy S26.
Comeback Exynos di Seri Galaxy S
Exynos sempat dipandang kurang kompetitif karena isu panas berlebih, efisiensi daya rendah, serta masalah yield produksi. Hal ini membuat Samsung hanya menggunakan chip Qualcomm di Galaxy S23 dan Galaxy S25.
Namun, Exynos kembali lewat Galaxy Z Flip 7 dengan Exynos 2500. Jika benar hadir di Galaxy S26, maka ini akan menjadi debut kembalinya Exynos di seri Galaxy S setelah dua tahun, terakhir kali lewat Galaxy S24 (2024).
Dampak Besar untuk Samsung
Adopsi Exynos 2600 di Galaxy S26 akan memberikan dampak positif lintas divisi Samsung:
- MX (Mobile eXperience): biaya material AP naik 29% YoY pada H1 2025 karena ketergantungan pada Qualcomm. Dengan Exynos, biaya dapat ditekan.
- System LSI: kembali mendapat peran strategis sebagai pemasok utama chip flagship.
- Foundry: keberhasilan produksi massal 2nm GAA akan memperkuat reputasi global Samsung, sekaligus menarik lebih banyak klien eksternal.
Samsung Foundry sendiri baru-baru ini juga memenangkan kontrak besar, termasuk AI chip Tesla dan image sensor Apple, menambah kredibilitas di pasar global.
FAQ Seputar Exynos 2600 dan Galaxy S26
1. Apa itu GAA (Gate-All-Around)?
GAA adalah teknologi transistor terbaru yang menggantikan FinFET. Dengan desain ini, aliran listrik lebih terkendali, sehingga meningkatkan efisiensi daya dan mengurangi panas.
2. Kapan Galaxy S26 akan dirilis?
Galaxy S26 diperkirakan akan diumumkan pada awal 2026, mengikuti pola peluncuran tahunan seri Galaxy S.
3. Apakah Exynos 2600 lebih kuat daripada Snapdragon?
Hasil uji Geekbench menunjukkan performa Exynos 2600 hampir setara dengan Snapdragon 8 Elite Gen 2, baik di single-core maupun multi-core.
4. Kenapa Exynos sempat absen di seri Galaxy S?
Exynos tidak digunakan di Galaxy S23 dan Galaxy S25 karena masalah panas, efisiensi daya, dan yield produksi. Samsung saat itu hanya mengandalkan Qualcomm.
5. Apa keunggulan utama Exynos 2600 dibanding pendahulunya?
Selain performa yang lebih tinggi, Exynos 2600 dibuat dengan proses 2nm GAA serta teknologi pendinginan baru HPB, yang membuatnya lebih stabil dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Kehadiran Exynos 2600 bukan hanya soal peningkatan performa, tetapi juga strategi kebangkitan Samsung di industri semikonduktor. Dengan teknologi 2nm GAA, solusi pendinginan HPB, dan performa yang setara Snapdragon 8 Elite Gen 2, Exynos 2600 berpotensi menjadi senjata utama Samsung untuk merebut kembali kepercayaan pasar di segmen high-end.