Pendahuluan
Setiap kali Apple merilis iPhone terbaru, dunia teknologi langsung ramai membicarakannya. Begitu juga dengan peluncuran iPhone 17 pada acara “Awe Dropping” tanggal 9 September 2025. Namun, bukannya hanya menuai pujian, kehadiran seri terbaru ini justru memicu respons pedas dari pesaing lama Apple, yaitu Samsung.
Lewat serangkaian unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter), Samsung meluncurkan kampanye bertajuk #iCant yang secara terang-terangan menyindir keterbatasan iPhone 17. Dari kamera hingga absennya desain lipat, sindiran Samsung sukses menarik perhatian netizen dan kembali memanaskan persaingan antara dua raksasa teknologi ini.
Apa saja sindiran Samsung terhadap iPhone 17? Mengapa kampanye #iCant ini menjadi bahan perbincangan panas? Mari kita bahas secara lengkap.
Awal Mula Sindiran Samsung #iCant
Apple menghadirkan sejumlah pembaruan pada iPhone 17, mulai dari chip terbaru, kamera lebih baik, hingga layar yang lebih cerah. Meski demikian, Samsung menilai inovasi tersebut terlalu biasa dan tertinggal dari apa yang sudah dimiliki perangkat Galaxy selama bertahun-tahun.
Tak lama setelah acara Apple, akun resmi Samsung Mobile US mem-posting cuitan lama mereka dari tahun 2022 dengan kalimat: “Let us know when it folds.” Cuitan tersebut kembali dibagikan dengan caption baru: “#iCant believe this is still relevant.”
Sindiran ini jelas menyinggung fakta bahwa hingga 2025, Apple belum juga menghadirkan iPhone lipat, sementara Samsung sudah memiliki jajaran Galaxy Z Fold dan Flip yang mendominasi pasar ponsel lipat.
- Sindiran lipat: Samsung mengingatkan publik bahwa Apple masih tertinggal dalam tren smartphone lipat.
- Hashtag #iCant: Menjadi identitas kampanye sindiran yang mudah viral dan memancing diskusi.
- Efek media sosial: Ribuan pengguna X ikut berkomentar dan membandingkan iPhone 17 dengan Galaxy.
Kamera iPhone 17 vs Galaxy S25 Ultra
Tak hanya soal desain lipat, Samsung juga menyoroti sektor kamera. iPhone 17 Pro Max hadir dengan tiga kamera 48MP, yang menurut Apple mampu memberikan kualitas foto dan video terbaik. Namun, Samsung membalas dengan cuitan pedas:
“48MP x 3 still doesn’t equal 200MP.”
Kalimat tersebut jelas ditujukan untuk menonjolkan kamera 200MP milik Galaxy S25 Ultra, yang menjadi salah satu keunggulan utama Samsung di pasar smartphone premium.
- Tiga kamera 48MP iPhone 17 tidak bisa menyaingi satu kamera 200MP Galaxy S25 Ultra.
- Inovasi kamera Apple masih dianggap konservatif.
- Konsumen yang mencari fotografi profesional lebih tepat memilih Galaxy.
Inovasi vs Hype – Samsung Balas Apple dengan #iCant
Sindiran berikutnya datang setelah YouTuber Marques Brownlee (MKBHD) memposting tentang acara Apple. Samsung membalas dengan komentar: “Actual innovation > hype #iCant.”
Pernyataan ini menegaskan posisi Samsung yang menilai Apple hanya mengandalkan hype dan branding, sementara inovasi nyata sudah lebih dulu dihadirkan Galaxy.
Selain itu, Samsung juga menyinggung fitur Live Translation pada AirPods Pro 3. Apple memperkenalkan fitur ini sebagai sesuatu yang baru, padahal Galaxy sudah menghadirkannya sejak lama. Samsung pun menulis: “Welcome to the party #iCant.”
Google Ikut Menyindir iPhone 17
Tak hanya Samsung, Google juga ikut memanfaatkan momentum peluncuran iPhone 17. Raksasa mesin pencari ini merilis iklan berjudul “Generation Gap” yang secara terang-terangan mengejek iPhone karena dianggap kurang pintar dibandingkan smartphone Pixel.
Dalam iklan tersebut, Pixel 10 dan layanan Gemini Pro AI digambarkan jauh lebih unggul dibanding iPhone 17 yang dinilai minim fitur kecerdasan buatan. Tagline iklan itu menutup dengan kalimat provokatif: “Ask more of your phone.”
Strategi Marketing Samsung – Serangan Balik yang Efektif
Kampanye #iCant menunjukkan bagaimana Samsung piawai memanfaatkan momen. Alih-alih hanya mempromosikan produknya sendiri, Samsung justru menggunakan popularitas iPhone 17 untuk menyoroti kekurangan pesaing.
- Timing sempurna: Diluncurkan tepat setelah event Apple sehingga menunggangi gelombang berita.
- Hashtag mudah diingat: #iCant langsung viral dan menjadi bahan diskusi.
- Perbandingan jelas: Sindiran soal kamera dan desain lipat langsung mengarah pada keunggulan Galaxy.
- Interaksi dengan publik: Samsung aktif membalas komentar, membuat kampanye semakin hidup.
Kesimpulan
Peluncuran iPhone 17 yang seharusnya jadi panggung besar bagi Apple justru diwarnai serangan balik dari Samsung lewat kampanye #iCant. Dari sindiran soal iPhone lipat yang tak kunjung hadir, kamera yang dianggap ketinggalan, hingga fitur “baru” yang sebenarnya sudah lama ada di Galaxy, Samsung sukses mengalihkan sebagian perhatian publik.
Persaingan antara Apple dan Samsung memang tidak pernah padam. Kehadiran Google yang ikut menyindir iPhone 17 menambah panas atmosfer industri smartphone tahun ini. Bagi konsumen, perang sindiran ini justru menguntungkan karena memicu persaingan inovasi yang semakin ketat.
Pada akhirnya, kampanye #iCant bukan hanya ejekan, tetapi juga strategi marketing cerdas yang membuat nama Samsung kembali mencuat di tengah gegap gempita peluncuran iPhone 17.